Istilah declutter tentunya sudah tidak asing bagi publik, terutama setelah kehadiran series besutan Netflix berjudul Tidying up with Marie Kondo yang cukup santer menjadi panutan publik pada tahun 2019. Series tersebut menarik perhatian publik untuk mengadopsi metode KonMari yang dipopulerkan oleh Marie Kondo pada kehidupan sehari-hari penontonnya untuk menata dan menyisihkan (declutter) barang-barang yang dimiliki. Namun, apakah cara decluttering ini hanya berpedoman pada Konmari? Jawabnya, tidak hanya itu. Seperti pepatah banyak jalan menuju roma, tentunya banyak cara juga untuk dapat menjalankan declutter.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk declutter dan tidak semua cara dari Konmari harus diikuti. Inti dari declutter adalah menyisihkan barang yang sekiranya sudah tidak perlu lagi kita simpan, tentunya banyak pertimbangan untuk tiap orang
dapat menyingkirkan barangnya. Berbagai alasan membuat orang sulit untuk melakukan declutter, mulai dari keterbatasan waktu, kesulitan untuk menentukan pilihan sampai alasan sentimental atas nilai barang tersebut.
Kira-kira bagaimana sih cara untuk melawan kesulitan tersebut? Nah, goforward akan berbagi beberapa tips untuk para pembaca dapat ikuti;
Niat atau komitmen, hal tersulit dalam emlakukan segala kegitaan tentunya bagaimana ya acara memulainya? Tentukan kondisi dan niatan kalian, hal ini bisa dimula dari hal sesederhana meluangkan waktu sesingkat 10-15 menit, kemudian kita bisa menjadwalkan secara rutin untuk melakukan declutter. Jadwal tersebut sudah cukup mencerminkan komitmen kita untuk melakukan declutter, yang mana bisa dilanjutkan dengan menuliskan daftar hal yang harus dikerjakan.
Kategori, awal melakukan declutter pastinya kita bingung memulai darimana yang harus dibereskan, mengkategorikan barang-barang yang kita miliki dan menyusunnya dalam daftar prioritas akan memudahkan proses declutter.
Tips dari GoForward, mulailah dari barang-barang yang sering kita kenakan, contohnya pakaian, alas kaki dsb. Kemudian dilanjutkan dengan barang-barang yang sering kita lihat seperti barang-barang di kamar kita, dapur, atau barang di dalam rumah. Tak lupa juga dengan barang-barang esensial semisal elektronik, berkas-berkas dsb, penting untuk kita menata kembali barang-barang esensial dengan menyimpan di tempat yang aman dan tidak akan rusak. Terakhir ialah barang koleksi atau barang-barang yang mengandung nilai sentimental untuk kita, mengutip prinsip Marie Kondo dalam declutter, kita perlu mempertimbangkan esensid dan nilai dari barang untuk dapat disimpan atau tidak dengan menanyakan pada diri kita Apakah barang ini “sparks joy”?
Mengurangi, Inti dari declutter adalah menata, merapikan dan menyisihkan. Tentunya akan ada barang-barang yang akan kita sisihkan
dan tidak lagi menjadi milik kita. Bagaimana caranya? Kita perlu berkomitment untuk tidak menambah barang baru atau untuk mengurangi barang-barang yang tidak lagi kita butuhkan. Lewat proses kategori atas barang-barang yang akan kita declutter, selanjutnya kita bisa mengurangi barang-barang tersebut dengan cara mendonasikan, menjual barang bekas, mendaur ulang sampai membuangnya. Ingat hanya barang-barang yang memang kita butuhkan dan kita gunakan yang bisa kita simpan. Lalu bagaimana nasib dengan barang yang kita anggap memiliki nilai sentimental? Tanyakan pada diri kalian apakah barang ini “sparks joy”? Jika iya, berapa lama kita harus menyimpan atau menggunakannya?
Merapikan/menata, setelah kita berhasil memilah barang yanga kan disimpan, tentunya kita memerlukan space tertentu untuk dapat menata barang-barang tersebut. Pastikan tempat untuk menata mudah dijangkau dan terorganisir. Sehingga kedepannya barang yang telah kita tata akan tetap rapi.
Konsistensi, tips khusus dari GoForward untuk pembaca supaya konsisten dalam menjalani declutter adalah dengan menjalankan poin ke 3, karena inti dari declutter adalah untuk menyisihkan dan menata. Salah satu triknya ialah dengan menjalankan metode one-in-out sebagai pertimbangan ketika kita ingin menambah barang baru. Kita harus memastikan ada barang lain yang akan disubstitusi dengan barang baru, dengan demikian kita tidak akan berakhir menumpuk barang.
Yuk kita mulai decluttering dengan tujuan untuk hidup yang lebih nyaman dan terorganisir!